Sindrom Down adalah gangguan genetika yang
menyebabkan perbedaan kemampuan belajar da ciri-ciri fisik tertentu. Sindrom
Down tidak bisa disembuhkan, namun dengan dukungan dan perhatian yang
maksimal,, anak-anak dengan Sindrome Down bisa tumbuh dengan bahagia. Manusia
normal memiliki sel-sel tubuh yang terdiri dari 46 kromoson. Bila ditambahkan
satu kromosom ekstra menjadi 47 kromosom, maka kondisi tersebut disebut dengan
Sindrom Down (Down Syndrome).
Manusia memiliki 46 kromosom, tepatnya 23 kromosom
homolog. Dari jumlah tersebut, 44 (22 pasang) merupakan autosom A dan 2 pasang
kromosom gonosom. Pada orang Sindom Down, semua atau sebagian dari sel-sel
dalam tubuh mereka mengandung 47 kromosom karena adanya ekstra salinan
dikromosom nomor 21 atau mengalami trisomi 21. Penyebab Sindrom Down biasanya
adalah kesalahan dalam produksi sel telur diovarium, yang lebih umum pada
wanita yang lebih tua.
Tanda dan Gejala sindrom down
Tanda dan gejala pada anak-anak yang mengalami
sindrom down adalah memiliki ciri fisik yang mirip, namun mereka tidak sama
persis karena ada faktor keturunan dari orang tua dan keluarga masing-masing. Tanda-tanda
yang khas dari anak yang mengalami sindrom down :
1. Keterbelakangan mental
Sindrom Down adalah penyebab keterbelakangan mental
yang paling umum. Anak-anak penyandang sindrom down seringkali kesulitan untuk
belajar berbicara, karena lidahnya pendek dan suka menjulurkan lidahnya. Bahasa
mereka kadang sulit untuk dipahami. Daya intelektual mereka biasanya terbatas,
sebagian besar memiliki kecerdasan dibawah rata-rata dan sebagian kecil sangat
terbelakang mentalnya.
2.
Penampilan
fisik
·
Mata sipit
dengan lipatan halus kulit disudut dalam mata (epicanthus) dan bola mata
menonjol
·
Telapak tangan
yang lebar dengan jari-jari yang pendek
·
Akar hidung yang
datar dan lebar
·
Mulut yang
selalu terbuka
·
Pertumbuhan terhambat.
3.
Efek
kesehatan
·
Kelainan jantung
bawaan, terutama defek septum antara atrium dan ventrikel yang menyebabkan
sesak napas, gangguan pertumbuhan, dan pneumonia berulang.
·
Kelainan pada
saluran pencernaan.
·
Gangguan pendengaran
Diagnosis dan
perawatan Sindrom Down
Ada
pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mencari tahu risiko terkena sindrom down
pada bayi didalam kandungan, yaitu dngan pemeriksaan antenatal melalui tes
darah dan tes USG. Jika pemeriksaa antenatal menunjukkan adanya risiko yang
cukup signifikan, tes untuk mediagnosis kondisi tersebut bisa dilakukam sebelum
bayi lahir yaitu melalui amniocentesis atau penyampelan vilus korionik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar